Pages

Sabtu, 16 Maret 2013

Tapi ingat ini dan jangan sampai

ANTARA SOMBONG dan UJUB

Sifat sombong, takabur dan tinggi hati selalu beranjak dari assumsi bahwa dirinya memiliki kelebihan, keistimewaan, keunggulan dan kemuliaan ketika dihadapkan pada kepemilikan orang lain.

termasuk merasa lebih BERILMU daripada orang laim, hati hati jangan sampai timbul dalam hati rasa sombong walau sedikit , meminta ampun kepadanya segera setiap saat dan hindari rasa sombong


""sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali Iblis ; Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir"? (Q.S. Al Baqarah : 34)
Pengertian sujud pada ayat diatas berarti menghormati dan memuliakan Adam. Bukan diartikan sujud memperhambakan diri, karena jenis sujud terakhir hanyalah semata-mata kepada Allah. Iblis diperintahkah oleh Allah untuk mengakui kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Adam. Konon, Adam diciptakan dari tanah dan Iblis dari api. Bagi Iblis, api lebih mulia dari tanah yang kotor. Karenanya, perintah Allah tadi ditolak mentah-mentah oleh Iblis dengan anggapan bahwa dia lebih mulia dari Adam dilitik dari asal penciptaannya

Iblis masuk neraka dan dikutuk oleh Allah untuk selamanya, bukan lantaran dia tidak mempercayai adanya Tuhan (atheis), tapi semata-mata karena prilaku sombong, angkuh, takabur dan tinggi hati.

JADI HATI HATI KALAU BERKATA (timbul perasaan)
(1)
AKU LEBIH BERPENGETAHUAN DARI PADA KAMU/(orang orang ini)

Pada suatu masa, kota Baghdad diramaikan dengan kabar kedatangan seseorang yang dikenal oleh masyarakat luas sebagai wali (orang saleh). Guru spiritual dan syekh agung Baghdad, Junaidi Al Baghdadi menjumpai orang tersebut, bertanya : Anda-kah sang wali itu ?. Betul, jawab si tamu. Berdirilah Syekh Junaidi Al Baghdadi, berpidato dihadapan para muridnya. "Orang ini dusta. Tidak ada seorang wali yang mengetahui dirinya sebagai wali. Dan tak ada  seorangpun yang boleh mengatakan bahwa dirinya saleh".


(2)
secara terang terangan berbicara dengan orang awam
"Aku adalah orang yang lebih sampai"

(3)
berbicara/berdiskusi dengan orang yang sudah mengerti, dan membicarakan tentang ketidak tahuan orang lain
"seandainya mereka telah mengerti seperti kita"
(tapi ada sombongnya)
"ah,hanya begitu saja mereka tidak bisa melakukannya"
(meremehkan dan menertawakan orang lain, yang tidak bisa pada bidang yang kita lebih bisa dari mereka)

(4)
berkata walupun di dalam hati
"ini lho aku, orang kaya, aku memiliki fasilitas yang banyak dan aku bisa memanfaatkan semua ini untuk membangun negeri ini"
"ini lho ilmuku lebih banyak dari kamu, aku lebih bisa menterapkan ilmuku dari pada kalian orang orang yang jahil,fasik, tentu pahalaku lebih banyak, dan ibadahku lebih banyak dan diterima dari pada kalian"
(lihat no 6)
"kok kelompok mereka sih yang dipilih, seharusnya kan kelompok kita, kita lebih bagus dari mereka, ini ga adil"

(5)
kita meminta petunjuk pada Nya
lalu diberikan melalui jalan yang menurut kita itu rendah, malah mengingkarinya dan berkata
"ya mana mungkin, kalau petunjuk itu datang dari kamu, pastilah datang dari orang yang lebih baik, aku akan tetap menunggunya sampai petunjuk itu datang"
[sama seperti orang yahudi yang mengharapkan datangnya seorang rasul, akan tetapi setelah datang Rasulullah mereka mengingkarinya,]

Orang sombong juga pasti ada penyebabnya. Misalnya, karena dia takut ditolak karena kurang baik atau tidak sebaik yang diharapkannya. Sehingga untuk diterima orang lain dia harus sedikit membual, menyombongkan, dan membesarkan dirinya. Tanpa disadarinya, tindakan itu justru membuat orang menjauh, persis seperti BB.

(6)
(cuplikannya sebagai berikut)
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhah dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun sewaktu sampai di langit ketiga berkata malaikat penjaga pintu langit yang ketiga, "Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong. Allah memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melepasiku untuk mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain.

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik membawa amal seorang hamba : solat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, berzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah kehadapan Allah.

Para malaikat itu berdiri dihadapan Allah. Semua menyaksikan bahwa amal ini adalah amal yang soleh dan ikhlas kerana Allah SWT. Namun Allah berfirman, " Kalian adalah hafazhah, pencatat amal-amal hambaKu. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya. Amal ini tidak keranaKu, yang diniatkan oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, kerana menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhah), tapi Aku takkan tertipu olehnya.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” 


jangan sombong, please !

Teguh hati Teguh Iman

(Mereka berdo'a), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." . "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya." Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS Ali imran : 8-9 )



Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam berdoa:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Wahai Robb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

[HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]



“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)


“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril)[11] menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”." (QS. An Nahl: 102)

“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al Furqon: 32)


“Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushilat: 44).


(Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
 Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat, dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi al-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan), "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS Al-Muddassir : 29-31)


setelah berdoa, jagalah iman kalian berusahalah untuk meneguhkan diri kalian

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.(QS Al baqarah : 265)

Sedekah dan Doa untuk Mayit


"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka itu - yakni yang datang sesudah orang-orang yang dahulu - sama mengucapkan: "Ya Tuhan kita, ampunilah kita semua serta saudara-saudara kita yang telah mendahului kita dengan keimanan," (al-Hasyr:10) 

945. Dari Aisyah radhiallahu anha bahawasanya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya ibuku itu meninggal dunia secara mendadak dan saya mengira andaikata ia dapat berbicara tentu ia akan bersedekah. Adakah ibuku akan memperolehi pahala jikalau saya bersedekah untuknya?" Beliau s.a.w. bersabda: "Ya." (Muttafaq 'alaih) 

946. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Jikalau seseorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amalannya melainkan dari tiga perkara, iaitu sedekah yang mengalir atau ilmu pengetahuan yang dapat diambil kemanfaatannya atau anak yang shalih-lagi Muslim-yang mendoakan padanya." (Riwayat Muslim)



Adapun yang disyari’atkan adalah mengucapkan istirja’ (innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un) dan mendo’akan agar si mayit mendapatkan ampunan, dengan do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, seperti do’a Nabi shallallahu’alaihi wa sallam untuk Abu Salamah radhiyallahu’anhu, sahabat beliau yang meninggal dunia,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَبِى سَلَمَةَ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِى الْمَهْدِيِّين وَاخْلُفْهُ فِى عَقِبِهِ فِى الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِى قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di tengah orang-orang yang mendapatkan hidayah, gantikanlah sepeninggalnya untuk orang-orang yang ia tinggalkan, ampunilah kami dan dia wahai Rabbal ‘aalamiin, luaskanlah kuburannya dan terangilah dia padanya.” [HR. Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu’anh

Ujian dan cara menghadapinya


Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.( QS al ankabut : 1-5)

"Demikianlah Kami menguji segolongan orang kaya mereka dengan segolongan orang miskinnya, sehingga golongan yang kaya dengan lancangnya mengatakan: "Orang-orang yang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?". Bukankah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur kepada-Nya?".(QS Al An'am : 53)



ciri orang yang lemah imannya

29:10. Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguhnya kami adalah besertamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?



Tuntunan menghadapi tantangan


17:78. Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
17:79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
17:80. Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
17:81. Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
17:82. Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.
17:83. Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia: dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
17:84. Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
17:85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.  Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.


Ujian dalam menyampaikan kebenaran
# Katakanlah: "Dialah yang berkuasa menimpakan siksaan dari atas dan dari bawah(1) atau melibatkanmu ke dalam golongan yang sedang bertentangan, sehingga kamu ikut menderita akibat pembalasan dendam dari pihak yang lain. Perhatikanlah, bagaimana kami telah berulang kali menjelaskan keterangan-keterangan Kami semoga mereka mengerti.
# Namun masyarakatmu mendustakan bencana siksaan itu, meskipun hal itu benar terjadi!" Katakanlah: "Aku lepas dari tanggung-jawab persoalan kalian".
# Untuk tiap-tiap berita yang tercantum di dalam kitab induk itu ada waktu terjadinya; dan nanti kamu akan mengetahuinya.
# Dan apabila engkau melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, menyingkirlah dari mereka, sampai mereka pindah ke pembicaraan yang lain. Dan jika engkau terlupa karena buaian syetan, setelah engkau sadar janganlah engkau duduk juga bersama-sama dengan orang-orang yang zalim itu.
# Tiadalah kewajiban orang-orang yang takwa mempertanggung-jawabkan sedikitpun dosa orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat Tuhan itu, tetapi
kewajiban mereka hanyalah sekedar memberi peringatan, supaya mereka bertakwa.(QS Al-An'am : 65-69)

Cita Cita tertinggi


 Ibnu Qayyim Al Jauziah di dalam kitab Al Fawaid :

"Jika seorang hamba di pagi hari dan sore hari tidak mengharapkan kecuali Allah maka Allah menanggung segala kebutuhan nya dan Allah akan memenuhi apa yang yang diinginkankan nya, hati itu terfokus untuk mencintai-Nya, lisan untuk berdzikir kepada Allah dan badan nya hanya untuk taat kepada-Nya"

"Dan bila pada pagi hari dan sore hari dunia menjadi tujuannya, maka Allah membawa keinginannya tersebut dan duka citanya lalu melimpahkan pada jiwanya.
Maka hatinya disibukkan dengan mencintai makhluk dari mencintai-Nya, lisannya dengan menyebut mereka dan anggota tubuhnya untuk taat kepada manusia".

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.(al kahfi : 28)


pesannya ayo introspeksi diri


Ngawiti ingsun nglaras syingiran 
Kelawan muji maring pengeran 
Kang paring rohmat lan kanikmatan 
Rino wengine tanpo pitungan

Duh bolo konco priyo wanito 
Ojo mung ngaji syariat bloko 
Gur pinter ndongeng nulis lan moco 
Tembe mburine bakal sangsoro

Akeh kang apal Quran Hadise 
Seneng ngafirke marang liyane 
Kafire dewe dak digatekke 
Yen isih kotor ati akale

Gampang kabujuk nafsu angkoro 
Ing pepahese gebyareng dunyo 
Iri lan meri sugieh tonggo 
Mulo atine peteng lan nisto

Ayuh sedulur jo nglaleake 
Wajibe ngaji sa'pranatane 
nggo ngandelake iman tauhide 
Baguse sangu mulyo matine

Kang aran sholeh bagus atine 
Kerono mapan sari ngelmune 
Laku torikot lan ma'rifate
Ugo hakikot manjing rasane

Al Quran Qodim wahyu minulyo 
Tanpo tinulis iso diwoco 
Iku wejangan gusu waskito 
Den tanjebake ing jero dodo

Kumantil ati lan pikiran 
Ngrasuk ing badan kabeh jeroan 
Mu'jizat rosul dadi pedoman 
Minongko dalan manjinge iman

Kelawan Alloh kang moho suci 
Butuh rangkulan rino lan wengi 
Ditirakati diriyadlohi 
Dzikir lan suluk jog nganti lali

Uripe ayem rumongso aman 
Dununge roso tondo yen iman 
Sabar narimo nadjan pas-pasan 
Kabeh dinakdir saking pengeran

Kelawan konco dulur lan tonggo 
Podo rukuno 
Iku sunnaeh rosul kang mulyo 
Nabi Muhammad panutan kito

Ayuh ngelakoni sekabehane 
Alloh kang bakal ngangkat drajate 
Senadjan asor toto dzohire 
Ananging mulyo makom drajate

Lamon palastro ing pungkasane 
Ora kesasar roh lan sukmane 
Den gadang Alloh suwargo manggone 
Utuh mayite ugo ulese

Kerjakanlah suatu amal sesuai kemampuanmu ,tapi harus rutin


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اكْلَفُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلًا أَثْبَتَهُ

1368. Dari Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Kerjakanlah suatu amal sesuai kemampuanmu. sesungguhnya Allah tidak bosan, sehingga kamu yang bosan. Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah, adalah amal yang dilaksanakan secara rutin, walaupn sedikit. " Apabila beliau mengerjakan suatu amal perbuatan, beliau akan mengerjakannya secara rutin. {Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ فَجَاءَهُ فَقَالَ يَا عُثْمَانُ أَرَغِبْتَ عَنْ سُنَّتِي قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَكِنْ سُنَّتَكَ أَطْلُبُ قَالَ فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ فَاتَّقِ اللَّهَ يَا عُثْمَانُ فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَصَلِّ وَنَمْ

1369. Dari Aisyah RA, bahwasanya Nabi SAW pernah mengutus seseorang kepada Utsman bin Mazh'un, lalu Usman datang kepada ia. Nabi SAW bertanya kepadanya, "Wahai Utsman, apakah kamu tidak menyukai sunnahku? " Jawabnya, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, tapi sunnah engkaulah yang aku cari!" Ia bersabda, 'Sesungguhnya aku tidur, aku shalat, aku puasa, aku berbuka, dan aku menikahi wanita. Bertakwalah kepada Allah wahai Utsman! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap keluargamu, tamumu, dan terhadap dirimu sendiri. Karena itu, berpuasalah, berbukalah, shalatlah dan tidurlah. " {Shahih)



عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ كَيْفَ كَانَ عَمَلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كَانَ يَخُصُّ شَيْئًا مِنْ الْأَيَّامِ قَالَتْ لَا كَانَ كُلُّ عَمَلِهِ دِيمَةً وَأَيُّكُمْ يَسْتَطِيعُ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَطِيعُ

1370. Dari Alqamah, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Aisyah RA, 'Bagaimanakah amal perbuatan Rasulullah SAW? Apakah ia mengkhususkan suatu hari yang tertentu?' Jawabnya, 'Tidak, setiap amal perbuatan ia dilakukannya secara rutin (tetap). Siapakah yang mampu di antara kamu berbuat seperti Rasulullah SAW?'"(Shahih: Muttafaq Alaih)


142. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. memasuki rumahnya dan di sisi Aisyah itu ada seorang wanita. Beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah ini?" Aisyah menjawab: "Ini adalah si Anu." Aisyah menyebutkan perihal shalatnya wanita tadi - yang sangat luar biasa tekunnya.
Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan demikian, hendaklah engkau semua berbuat sesuai dengan kekuatanmu semua saja. Sebab demi Allah, Allah itu tidak bosan - memberi pahala - sehingga engkau semua bosan - melaksanakan amalan itu. Adalah cara melakukan agama yang paling dicintai oleh Allah itu ialah apa-apa yang dikekalkan melakukannya oleh orangnya itu - yakni tidak perlu banyak-banyak asalkan langsung terus." (Muttafaq 'alaih)
Mah adalah kata untuk melarang dan mencegah. Maknanya La yamallullahu, ialah Allah tidak bosan, maksudnya bahwa Allah tidak akan memutuskan pahalanya padamu semua atau balasan pada amalan-amalanmu itu ataupun memperlakukan engkau semua sebagai perlakuan orang yang sudah bosan. Hatta tamallu artinya sehingga engkau semua yang bosan lebih dulu, lalu amalan itu ditinggalkan.
Oleh sebab itu seyogyanya engkau semua mengambil amalan itu sekuat tenagamu saja yang sekiranya akan tetap langsung dan kekal melakukannya agar supaya pahalanya serta keutamaannya tetap atas dirimu semua.(Riyadhus salihin/bab 14)

144. Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Binasalah orang-orang yang memperdalam-dalamkan." Beliau s.a.w. menyabdakan ini sampai tiga kali banyaknya." (Riwayat Muslim)

146. Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. masuk ke dalam masjid, tiba-tiba tampak di situ ada seutas tali yang memanjang antara dua tiang. [12] Beliau s.a.w. bertanya: "Tali apakah ini?" Orang-orang menjawab: "Ini adalah kepunyaan Zainab, jikalau ia sudah malas - lelah bersembahyang, ia menggantung di situ." Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Lepaskan sajalah. Baiklah seseorang itu melakukan shalat di waktu ia sedang bersemangat, maka jikalau ia telah merasa malas, baiklah ia tidur saja." (Muttafaq 'alaih)



tapi ingat kalo malas nanti
 Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Di Akhirat Ga ada Remidi


Pentingkan urusan agama dahulu dari yang lain karena DI AKHIRAT GAADA REMIDI

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. (QS. al-Mukminun/23: 99-100)

Manusia yakin mati adalah keniscayaan-Nya, namun tidak sedikit yang ketika ajal menjemput, baru menyadari hakekat kehidupan dunia. Saat itulah dia menyesali perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Namun semua sia – sia, tidak ada lagi amal shalih baginya yang dapat dikerjakan, yang ada hanyalah
perhitungan amal. Maka kabar gembira bagi orang – orang shalih, “Dan itulah jannah yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal – amal dahulu kamu kerjakan.” (QS. Az Zukhuf: 72)

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al Mukminun: 99-100)

"Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang dzalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?." (QS. Ibrahim: 44)

Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke jannah”. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Rabbku memberikan ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang – orang yang dimuliakan”. (QS. Yasin: 26-27)

jangan gengsi atau risih untuk jalankan agama karena pendapat orang lain tidak mempengaruhi berat timbangan di akhirat, akan rugi waktu kalau memikirkan gengsi pribadi

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk (QS Yunus : 45 )

Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).( QS AR Ruum: 55

pernah ga kalian merasa dipalingkan , atau malah memalingkan diri , atau berkata "ah nanti saja, ngga enak ada temen temen" dan akhirnya di buat lupa atau malah mengejeknya

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.( QS Al-Asr : 1- 3)

jadi apakah kamu mau membuang waktumu untuk gengsi

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). (QS al an'am : 68)

dan tidak ada kata terlambat untuk berubah selama sebelum ajal menjemput