1 Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2 Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3 dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4 Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5 (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, 6 orang-orang yang berbuat ria. 7 dan enggan (menolong dengan) barang berguna.(al maun/1-7)
logikanya
Sholat itu Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar
tapi kenapa shalat yang kita ulang setiap hari dan 5 kali sehari terkadang dia tetap keji dan mungkar?
berarti dia tidak shalat
(cek kakune, maksudnya coba bayangkan sesuatu yang kerjakan berulang ulang akan menjadi kebiasaan dan menjadi mind set seharusnya,, coba resapi bacaan shalat lalu resapi, bayangkan doa doa yang ada didalamya kalau benar benar kita resapi pasti kita akan berusaha juga untuk menjaga perilaku kita supaya doa kita di kabulkan)
(cek kakune, maksudnya coba bayangkan sesuatu yang kerjakan berulang ulang akan menjadi kebiasaan dan menjadi mind set seharusnya,, coba resapi bacaan shalat lalu resapi, bayangkan doa doa yang ada didalamya kalau benar benar kita resapi pasti kita akan berusaha juga untuk menjaga perilaku kita supaya doa kita di kabulkan)
padahal didalam sholat banyak bacaan bacaan yang jika diartikan merupakan doa , tetapi prakteknya kebanyakan kita tidak membuatnya seperti doa, melainka sebagai penggugur kewajiban saja dan dia berdiri untuk berangkat shalat dia berangkat dengan wajah malas , dan tidak niat
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(An-Nisa' 142)
dan orang benar benar salat logikanya dia berhadapan dengan tuhan
tapi logikanya kita sering lupa kalau kita sedang menghadap tuhan
Menurut Imam Zamakhsyari; “Khusuk dalam solat ialah hati berkeadaan takut dan mata selalu tunduk (ke tempat sujud)”. (al-Kasysyaf)
Berkata Imam Al-Alusi, “Khusyuk ialah merendahkan diri dengan perasaan takut di samping tenang anggota badan.” Ibn Jarir meriwayatkan bahawa sahabat Abdullah ibn Abbas berkata, “Mereka yang khusyuk ialah mereka yang takut lagi tenang.”
Ali bin Abi Talib berkata, “(Khusyuk) tempatnya ialah di hati.” Sebagaimana diceritakan tentang kekhusyukan hati saidina Ali dalam solatnya, apabila anak panah berjaya dicabut dari belakangnya ketika dia solat.
sahabat Ubadah bin Somit berkata, “Tidak berapa lama lagi akan sampai satu zaman apabila kamu memasuki masjid kamu tidak akan menemui lagi lelaki yang khusyuk.”
1 Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2 (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. 44 Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir? 45 Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, 46 (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
artikel ini terkait dengann artikel cahaya yang tembus ke dalam hati