Pages

Sabtu, 16 Maret 2013

Sedekah dan Doa untuk Mayit


"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka itu - yakni yang datang sesudah orang-orang yang dahulu - sama mengucapkan: "Ya Tuhan kita, ampunilah kita semua serta saudara-saudara kita yang telah mendahului kita dengan keimanan," (al-Hasyr:10) 

945. Dari Aisyah radhiallahu anha bahawasanya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya ibuku itu meninggal dunia secara mendadak dan saya mengira andaikata ia dapat berbicara tentu ia akan bersedekah. Adakah ibuku akan memperolehi pahala jikalau saya bersedekah untuknya?" Beliau s.a.w. bersabda: "Ya." (Muttafaq 'alaih) 

946. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Jikalau seseorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amalannya melainkan dari tiga perkara, iaitu sedekah yang mengalir atau ilmu pengetahuan yang dapat diambil kemanfaatannya atau anak yang shalih-lagi Muslim-yang mendoakan padanya." (Riwayat Muslim)



Adapun yang disyari’atkan adalah mengucapkan istirja’ (innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un) dan mendo’akan agar si mayit mendapatkan ampunan, dengan do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, seperti do’a Nabi shallallahu’alaihi wa sallam untuk Abu Salamah radhiyallahu’anhu, sahabat beliau yang meninggal dunia,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَبِى سَلَمَةَ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِى الْمَهْدِيِّين وَاخْلُفْهُ فِى عَقِبِهِ فِى الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِى قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di tengah orang-orang yang mendapatkan hidayah, gantikanlah sepeninggalnya untuk orang-orang yang ia tinggalkan, ampunilah kami dan dia wahai Rabbal ‘aalamiin, luaskanlah kuburannya dan terangilah dia padanya.” [HR. Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu’anh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar