"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka itu - yakni yang datang
sesudah orang-orang yang dahulu - sama mengucapkan: "Ya Tuhan kita, ampunilah kita semua serta saudara-saudara kita yang telah mendahului
kita dengan keimanan," (al-Hasyr:10)
945. Dari Aisyah radhiallahu anha bahawasanya ada seorang lelaki berkata kepada
Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya ibuku itu meninggal dunia secara mendadak dan
saya mengira andaikata ia dapat berbicara tentu ia akan bersedekah. Adakah
ibuku akan memperolehi pahala jikalau saya bersedekah untuknya?" Beliau
s.a.w. bersabda: "Ya." (Muttafaq
'alaih)
946. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Jikalau seseorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
melainkan dari tiga perkara, iaitu sedekah yang mengalir atau ilmu pengetahuan
yang dapat diambil kemanfaatannya atau anak yang
shalih-lagi Muslim-yang mendoakan padanya." (Riwayat Muslim)
Adapun yang
disyari’atkan adalah mengucapkan istirja’ (innaa
lillahi wa innaa ilaihi rooji’un) dan mendo’akan agar si mayit
mendapatkan ampunan, dengan do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam, seperti do’a Nabi shallallahu’alaihi wa sallam untuk Abu Salamah
radhiyallahu’anhu, sahabat beliau yang meninggal dunia,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَبِى سَلَمَةَ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِى الْمَهْدِيِّين وَاخْلُفْهُ فِى عَقِبِهِ فِى الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِى قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Ya Allah
ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di tengah orang-orang yang
mendapatkan hidayah, gantikanlah sepeninggalnya untuk orang-orang yang ia
tinggalkan, ampunilah kami dan dia wahai Rabbal ‘aalamiin, luaskanlah
kuburannya dan terangilah dia padanya.” [HR. Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu’anh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar