عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اكْلَفُوا
مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا
وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ وَكَانَ إِذَا
عَمِلَ عَمَلًا أَثْبَتَهُ
1368. Dari Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Kerjakanlah suatu amal sesuai kemampuanmu. sesungguhnya Allah tidak bosan,
sehingga kamu yang bosan. Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah, adalah amal yang dilaksanakan
secara rutin, walaupn sedikit. " Apabila beliau mengerjakan suatu amal perbuatan, beliau
akan mengerjakannya secara rutin. {Shahih: Muttafaq Alaih)
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ
فَجَاءَهُ فَقَالَ يَا عُثْمَانُ أَرَغِبْتَ عَنْ سُنَّتِي قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَلَكِنْ سُنَّتَكَ أَطْلُبُ قَالَ فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي
وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ فَاتَّقِ اللَّهَ يَا عُثْمَانُ
فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ
لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَصَلِّ وَنَمْ
1369. Dari Aisyah RA, bahwasanya Nabi SAW pernah mengutus
seseorang kepada Utsman bin Mazh'un, lalu Usman datang kepada ia. Nabi SAW
bertanya kepadanya, "Wahai Utsman, apakah kamu tidak menyukai sunnahku? "
Jawabnya, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, tapi sunnah engkaulah yang aku
cari!" Ia bersabda, 'Sesungguhnya aku tidur, aku shalat, aku puasa, aku berbuka,
dan aku menikahi wanita. Bertakwalah kepada Allah wahai Utsman! Sesungguhnya
kamu mempunyai kewajiban terhadap keluargamu, tamumu, dan terhadap dirimu
sendiri. Karena itu, berpuasalah, berbukalah, shalatlah dan tidurlah. "
{Shahih)
عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ
عَائِشَةَ كَيْفَ كَانَ عَمَلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
هَلْ كَانَ يَخُصُّ شَيْئًا مِنْ الْأَيَّامِ قَالَتْ لَا كَانَ كُلُّ عَمَلِهِ
دِيمَةً وَأَيُّكُمْ يَسْتَطِيعُ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَطِيعُ
1370. Dari Alqamah, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada
Aisyah RA, 'Bagaimanakah amal perbuatan Rasulullah SAW? Apakah ia mengkhususkan
suatu hari yang tertentu?' Jawabnya, 'Tidak, setiap amal perbuatan ia
dilakukannya secara rutin (tetap). Siapakah yang mampu di antara kamu berbuat
seperti Rasulullah SAW?'"(Shahih: Muttafaq Alaih)
142. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. memasuki
rumahnya dan di sisi Aisyah itu ada seorang wanita. Beliau s.a.w. bertanya:
"Siapakah ini?" Aisyah menjawab: "Ini adalah si Anu." Aisyah menyebutkan perihal
shalatnya wanita tadi - yang sangat luar biasa tekunnya.
Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan demikian, hendaklah engkau semua
berbuat sesuai dengan kekuatanmu semua saja. Sebab demi Allah, Allah itu tidak
bosan - memberi pahala - sehingga engkau semua bosan - melaksanakan amalan itu.
Adalah cara melakukan agama yang paling dicintai oleh Allah itu ialah apa-apa
yang dikekalkan melakukannya oleh orangnya itu - yakni tidak perlu banyak-banyak
asalkan langsung terus." (Muttafaq 'alaih)
Mah adalah kata untuk melarang dan mencegah. Maknanya La yamallullahu,
ialah Allah tidak bosan, maksudnya bahwa Allah tidak akan memutuskan
pahalanya padamu semua atau balasan pada amalan-amalanmu itu ataupun
memperlakukan engkau semua sebagai perlakuan orang yang sudah bosan. Hatta
tamallu artinya sehingga engkau semua yang bosan lebih dulu, lalu amalan itu
ditinggalkan.
Oleh sebab itu seyogyanya engkau semua mengambil amalan itu sekuat
tenagamu saja yang sekiranya akan tetap langsung dan kekal melakukannya agar
supaya pahalanya serta keutamaannya tetap atas dirimu semua.(Riyadhus salihin/bab 14)
144. Dari Ibnu
Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Binasalah orang-orang yang
memperdalam-dalamkan." Beliau s.a.w. menyabdakan ini sampai tiga kali
banyaknya." (Riwayat Muslim)
146. Dari Anas
r.a., katanya: "Nabi s.a.w.
masuk ke dalam masjid, tiba-tiba tampak di situ ada seutas
tali yang memanjang antara dua tiang. [12] Beliau s.a.w.
bertanya: "Tali apakah ini?" Orang-orang menjawab: "Ini adalah kepunyaan Zainab,
jikalau ia sudah malas - lelah bersembahyang, ia menggantung di situ." Nabi
s.a.w. lalu bersabda: "Lepaskan sajalah. Baiklah seseorang itu melakukan shalat
di waktu ia sedang bersemangat, maka jikalau ia telah merasa malas, baiklah ia
tidur saja." (Muttafaq 'alaih)
tapi ingat kalo malas nanti
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar