Pages

Sabtu, 16 Maret 2013

Tapi ingat ini dan jangan sampai

ANTARA SOMBONG dan UJUB

Sifat sombong, takabur dan tinggi hati selalu beranjak dari assumsi bahwa dirinya memiliki kelebihan, keistimewaan, keunggulan dan kemuliaan ketika dihadapkan pada kepemilikan orang lain.

termasuk merasa lebih BERILMU daripada orang laim, hati hati jangan sampai timbul dalam hati rasa sombong walau sedikit , meminta ampun kepadanya segera setiap saat dan hindari rasa sombong


""sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali Iblis ; Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir"? (Q.S. Al Baqarah : 34)
Pengertian sujud pada ayat diatas berarti menghormati dan memuliakan Adam. Bukan diartikan sujud memperhambakan diri, karena jenis sujud terakhir hanyalah semata-mata kepada Allah. Iblis diperintahkah oleh Allah untuk mengakui kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Adam. Konon, Adam diciptakan dari tanah dan Iblis dari api. Bagi Iblis, api lebih mulia dari tanah yang kotor. Karenanya, perintah Allah tadi ditolak mentah-mentah oleh Iblis dengan anggapan bahwa dia lebih mulia dari Adam dilitik dari asal penciptaannya

Iblis masuk neraka dan dikutuk oleh Allah untuk selamanya, bukan lantaran dia tidak mempercayai adanya Tuhan (atheis), tapi semata-mata karena prilaku sombong, angkuh, takabur dan tinggi hati.

JADI HATI HATI KALAU BERKATA (timbul perasaan)
(1)
AKU LEBIH BERPENGETAHUAN DARI PADA KAMU/(orang orang ini)

Pada suatu masa, kota Baghdad diramaikan dengan kabar kedatangan seseorang yang dikenal oleh masyarakat luas sebagai wali (orang saleh). Guru spiritual dan syekh agung Baghdad, Junaidi Al Baghdadi menjumpai orang tersebut, bertanya : Anda-kah sang wali itu ?. Betul, jawab si tamu. Berdirilah Syekh Junaidi Al Baghdadi, berpidato dihadapan para muridnya. "Orang ini dusta. Tidak ada seorang wali yang mengetahui dirinya sebagai wali. Dan tak ada  seorangpun yang boleh mengatakan bahwa dirinya saleh".


(2)
secara terang terangan berbicara dengan orang awam
"Aku adalah orang yang lebih sampai"

(3)
berbicara/berdiskusi dengan orang yang sudah mengerti, dan membicarakan tentang ketidak tahuan orang lain
"seandainya mereka telah mengerti seperti kita"
(tapi ada sombongnya)
"ah,hanya begitu saja mereka tidak bisa melakukannya"
(meremehkan dan menertawakan orang lain, yang tidak bisa pada bidang yang kita lebih bisa dari mereka)

(4)
berkata walupun di dalam hati
"ini lho aku, orang kaya, aku memiliki fasilitas yang banyak dan aku bisa memanfaatkan semua ini untuk membangun negeri ini"
"ini lho ilmuku lebih banyak dari kamu, aku lebih bisa menterapkan ilmuku dari pada kalian orang orang yang jahil,fasik, tentu pahalaku lebih banyak, dan ibadahku lebih banyak dan diterima dari pada kalian"
(lihat no 6)
"kok kelompok mereka sih yang dipilih, seharusnya kan kelompok kita, kita lebih bagus dari mereka, ini ga adil"

(5)
kita meminta petunjuk pada Nya
lalu diberikan melalui jalan yang menurut kita itu rendah, malah mengingkarinya dan berkata
"ya mana mungkin, kalau petunjuk itu datang dari kamu, pastilah datang dari orang yang lebih baik, aku akan tetap menunggunya sampai petunjuk itu datang"
[sama seperti orang yahudi yang mengharapkan datangnya seorang rasul, akan tetapi setelah datang Rasulullah mereka mengingkarinya,]

Orang sombong juga pasti ada penyebabnya. Misalnya, karena dia takut ditolak karena kurang baik atau tidak sebaik yang diharapkannya. Sehingga untuk diterima orang lain dia harus sedikit membual, menyombongkan, dan membesarkan dirinya. Tanpa disadarinya, tindakan itu justru membuat orang menjauh, persis seperti BB.

(6)
(cuplikannya sebagai berikut)
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhah dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun sewaktu sampai di langit ketiga berkata malaikat penjaga pintu langit yang ketiga, "Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong. Allah memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melepasiku untuk mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain.

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik membawa amal seorang hamba : solat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, berzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah kehadapan Allah.

Para malaikat itu berdiri dihadapan Allah. Semua menyaksikan bahwa amal ini adalah amal yang soleh dan ikhlas kerana Allah SWT. Namun Allah berfirman, " Kalian adalah hafazhah, pencatat amal-amal hambaKu. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya. Amal ini tidak keranaKu, yang diniatkan oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, kerana menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhah), tapi Aku takkan tertipu olehnya.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” 


jangan sombong, please !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar