Pages

Kamis, 04 April 2013

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman


3067. Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah RA, ia berkata, "Ketika turun ayat, 'Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman,' (Qs. Al An'aam [6]: 82) kaum muslimin merasa berat karenanya. Oleh karena itu, mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, siapa yang tidak pernah menzhalimi dirinya?!' Rasulullah SAW bersabda, 'Bukan seperti yang kalian maksudkan. Akan tetapi maksud zhalim itu adalah syirik (menyekutukan Allah). Tidakkah kalian mendengar apa yang dikatakan oleh Luqman kepada anaknya, 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar?'." (Qs. Luqmaan [31]: 13) Shahih: Muttafaq alaih

berbohong kepada Allah?


3068. Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Ishaq bin Yusuf menceritakan kepada kami, Daud bin Abu Hind menceritakan kepada kami dari Asy-Sya'bi dari Masruq RA, ia berkata, 
        "Aku pernah duduk bersandar di rumah Aisyah, tiba-tiba Aisyah berkata, 'Hai Abu Aisyah, ada tiga hal yang siapa saja mengatakan salah satu di antaranya, maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah: Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya, maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah, sebab Allah SWT telah berfirman. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang ia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. ' (Qs. Al An'aarr. [6]: 103) 'Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan ia kecuali dengan perantara wahyu atau di belakang tabir.' (Qs. Asy-Syuuraa [26]: 51) 
      Saat itu aku masih bersandar, namun ketika mendengar penjelasan ini aku segera duduk dan berkata, 'Hai Ummul Mukminin, tunggu dulu dan jangan tergesa-gesa. Bukankah Allah SWT berfirman, 'Dan sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada waktu yang lain.' (Qs. An-Najm [53]: 13) 'Dan sesungguhnya Muhammad itu melihatnya di ufuk yang terang?' (Qs. At-Takwiir [81]: 23) 
      Aisyah berkata, 'Aku —demi Allah— orang pertama yang menanyakan hal ini kepada Rasulullah SAW, beliau menjawab, 'Itu adalah Jibril. Aku tidak pernah melihatnya dalam bentuk aslinya kecuali pada dua waktu itu. Aku melihatnya turun dari langit. Besarnya Jibril menutupi antara langit dan bumi.' Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah menyembunyikan sesuatu dari apa yang diturunkan Allah kepadanya maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah, karena Allah SWT berfirman, 'Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.' (Qs. Al Maa'idah [5]: 67) Barangsiapa yang mengatakan bahwa ia (Muhammad) mengetahui apa yang akan terjadi besok, maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah, karena Allah SWT telah berfirman, "Katakanlah, 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah'. " Shahih: Muttafaq alaih

memohon petunjuk

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Daripada ‘Umar bin al-Khaththab (semoga Allah meredhainya), dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal itu tidak lain hanyalah dengan niat dan sesungguhnya bagi setiap orang hanyalah apa yang dia niatkan." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan hadis daripada ‘Abdil Muhaimin bin ‘Abbas bin Sahil bin Sa’din as-Sa’idi (r.a), hadis daripada bapanya, hadis daripada datuknya, (kata datuknya) daripada Nabi SAW bersabda: "Tiada solat bagi barangsiapa yang tiada wuduk, tiada wuduk bagi barangsiapa yang tidak membaca ‘Bismillah’ semasa berwuduk, dan tiada solat bagi barang siapa yang tidak berselawat atas Nabi, dan tiada solat bagi orang yang tidak sukakan orang ansar.’ (Hadis Riwayat Ibnu Majah)

"Tidak sempurna solat seseorang sehingga dia menyempurnakan wuduknya sebelum dia bertakbir, memuji Allah 'Azza wa Jalla, menyanjung-Nya, dan membaca ayat-ayat al-Quran yang mudah baginya (dihafalnya)
(Hadis Riwayat Abu Daud ia dinilai sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Abu Daud, hadis no. 856.)



Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al 'Ala" bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang melaksanakan shalat, namun di dalam shalatnya tidak membaca ummul Quran (Al Fatihah), maka shalatnya kurang, shalatnya kurang, dan tidak sempurna. Abdurrahman berkata, aku berkata, "Wahai Abu Hurairah, aku terkadang berada di belakang imam." Abu Hurairah berkata, "Wahai Ibnu Al Farisi, bacalah di dalam hatimu. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 
'Allah berfirman, "Aku telah membagi shalat antara diriku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Setengahnya untuk-Ku dan setengahnya lagi untuk hamba-Ku. Bagi hamba-Ku apa saja yang ia mohonkan. Seorang hamba membaca dan mengucapkan 'Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam' maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.' Ia (hamba) membaca 'Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang' maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.' Ia membaca 'Allah yang memiliki hari pembalasan' maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku dan bacaan ini untuk-Ku. Antara diri-Ku dan hamba-Ku ada bacaan 'hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan ', dan akhir surat ini adalah milik hamba-Ku. Bagi hamba-Ku apa yang ia mohonkan.' Ia (hamba) membaca 'Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat'.

"Diriwayatkan dari Hudzaifah ra, beliau berkata, "aku pernah solat bersama Nabi SAW. Lalu baginda membaca subhana robbiyal adzimi dalam rukuknya. Dan ketka sujud membaca subhana rab al-a'la. Dan setiap baginda membaca ayat rahmat, Nabi SAW diam lalu berdoa (agar rahmat tersebut diberikan kepadanya), sedangkan pada saat membaca ayat tentang seksa Allah SWT (adzab) baginda selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT." (Sunan al-Darimi, no 1273).

"Rabi' bin Nafi' menceritakan kepada kami, dari Uqbah bin Amir ra, beliau berkata: Bertasbihlah kamu kepada Tuhanmu Yang Maha Agung," Rasulullah SAW lalu bersabda, "Jadikanlah bacaan itu dalam setiap rukukmu." Manakala turun ayat "Bertasbihlah kepada Tuhanmu Yang Maha Tinggi," Rasulullah kemudian bersabda, kerjakanlah perintah itu dalam setiap sujudmu." (ada riwayat lain) bahwa Ahmad bin Yunus menceritakan kepada kami sebuah hadis yang diriwayatkan dari Uqbah bin Amir ra dengan kandungan yang sama, beliau berkata bahawa Rasulullah SAW kalau rukuk baginda mengucapkan subhana robbi al- adzimi wa bihamdihi tiga kali." (Sunan Abi Dawud, no 736).

Sami'allaahu liman hamidah. Rabaanaa walakal hamdu. (Maha mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu lah segala puji.")

Dari Abu Hurairah ra berkata : Bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Apabila imam membaca “Sami’allahu liman hamidahu” (Allah Maha mendengar bagi siapa yang memuji-Nya), maka bacalah : “Allahumma Robbanaa lakal hamdu” (Ya Allah Tuhan kami hanya kepada Engkaulah segala puji), karena sesungguhnya barangsiapa yang bacaannya bersamaan dengan bacaan malaikat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu."(Hadis riwayat Bukhari))

Dari Ibnu Abbas ra, berkata : Nabi SAW bersabda : "Aku diperintah sujud diatas tujuh tulang dan dahi, dan baginda memberi isyarat dengan kedua tangannya ke hidung baginda, kedua tangannya, kedua lututnya dan kedua ujung kakinya, dan kami tidak menggabung pakaian dan rambut".(Hadis Riwayat Bukhari)


 "Telah berkata Abu Humaid As-Sa‘idiy: "Aku adalah orang yang paling hafal (mengetahui) akan shalatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Aku melihat ketika Baginda bertakbir, Baginda mengangkatkan tangan Baginda sejajar dengan dua bahunya. Apabila rukuk, Baginda letakkan kedua tangannya pada kedua lutut. Kemudian Baginda membungkukkan punggung. Apabila Baginda mengangkat kepala (dari rukuk) Baginda tegak sehingga setiap tulang belakangnya kembali ke tempatnya. Apabila sujud Baginda letakkan kedua tangan Baginda dengan tidak mencengkam dan tidak pula menggenggam, dan Baginda hadapkan hujung jari-jari Baginda ke arah kiblat. Apabila Baginda duduk pada rakaat ke dua, Baginda duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Apabila Baginda duduk pada rakaat akhir maka Baginda julurkan kaki kiri dan ditegakkannya kaki kanan dan Baginda duduk di atas tempat duduk Baginda (tikarnya)". (Hadis riwayat Al-Bukhari)


"Daripada Ibnu ‘Abbas sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca doa ketika duduk antara dua sujud: "Ya Allah! Ampunilah dosaku, rahmatilah aku, tutupkanlah keaibanku, berilah aku petunjuk dan kurniakanlah aku rezeki." Manakala di dalam riwayat Ibnu Majah (ditambah): "Angkatkanlah kedudukanku." (Hadis riwayat At-Tirmidz)

“Allahummaghfirli warhamni wajburni wahdini warzuqn
عن ابن عباس ان النبى صلى الله عليه وسلم كان يقول بين السجتين اللهم اغفرلى وارحمنى واجبرنى واهدنى وارزقنى.
Dari Ibnu ‘Abbas “sesungguhnya nabi s.a.w membaca di antara dua sujud : “Ya Allah ampunilah aku beri rahmatlah aku, cukupilah aku, pimpinlah aku, dan beri rezekilah aku” (Riwayat Tarmizi dan Abu Daud).



التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى  مُحَمَّد وعلى آلِ  مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ  إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ  مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ  إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد .

Segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya milik-Mu ya Allah,
 Salam sejahtera untukmu wahai para Nabi, dan rahmat Allah serta barakah-Nya.
Salam sejahtera untuk kami dan untuk para hamba Allah yang saleh .
 Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, 
dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya,
 Ya Allah limpahkan selawat-Mu kepada  Muhammad dan  kepada keluarga Muhammad. 
Sebagaimana Engkau telah limpahkan selawat kepada  Ibrahim dan juga kepada keluarga Ibrahim,
 dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, 
sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. 
Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.



mari kita mulai saat ini benar benar meminta petunjuk padaNya,
di zaman yang antah berantah ini
tidak ada penolong lagi selain Dia
Mari kita Salat

tapi jangan lupa jagalah perilaku kita setelahnya
silahkan baca surat annur ayat 35-40


sebagian diambil dari